El Hinduisme Ini adalah salah satu agama tertua di dunia, dipraktikkan oleh lebih dari 1.100 juta orang di benua Asia dan bagian lain dunia. Di India, Pakistan, Nepal, Bangladesh, dan Malaysia ada banyak yang mengikuti sila dan menyembah tiga dewa utama Hindu.
Berbeda dengan agama lain, dewa-dewa ini disembah dalam kehidupan sehari-hari. Lebih dari makhluk abstrak dan jauh, mereka dilihat sebagai sosok yang merupakan bagian dari realitas sehari-hari. Ada banyak aliran dan aliran dalam agama Hindu.
Dalam jajaran Hindu yang beraneka ragam, tidak semua dewa berada dalam kategori yang sama. Ada tidak kurang dari tiga puluh juta dewa, tetapi tidak semuanya sama pentingnya dan dihormati.
Ini adalah tiga dewa utama Hindu: Brahma, Wisnu dan Siwa. Mereka membentuk trimurti ("Tiga bentuk" dalam bahasa Sanskerta) dan mewakili masing-masing siklus penciptaan, konservasi dan kehancuran alam semesta.
Brahma
Menurut tradisi agama Hindu, Brahma Dia adalah dewa pencipta alam semesta. Segala sesuatu yang ada di dunia adalah perbuatannya. Itu melambangkan kebijaksanaan dan kecerdasan.
Brahma memiliki dua istri: Saraswati, dewi pengetahuan, dan Savitri, putri dewa matahari. Ia juga ayah dari Dharma (dewa pencipta agama) dan dari atribut. Selain itu, ia adalah ayah dari sepuluh putra dan seorang putri yang berasal dari ras manusia yang berbeda.
Menurut tradisi, tempat tinggalnya ada di brahmapura, kota dewa yang terletak di atas Gunung Meru, yang di sisi lain dianggap sebagai pusat dunia.
La representasi ikonik dari Brahma Itu adalah pria tua berkulit merah dengan empat kepala berjanggut. Janggut putih ini melambangkan kebijaksanaan. Masing-masing dari empat mulutnya mengucapkan salah satu dari empat Veda atau teks suci. Ia juga memiliki empat lengan yang tangannya memegang benda berbeda:
- Wadah air, sumber kehidupan.
- Untaian manik-manik (yap mala) untuk menghitung usia Semesta.
- Sebuah teks dari Weda.
- Bunga terataipadma).
Brahma muncul di banyak pahatan dan lukisan di bagian belakang angsa besar bernama Jansa, burung ilahi yang memungkinkan Anda melakukan perjalanan panjang dan luasnya Semesta.
Sebagai rasa ingin tahu, perlu dicatat bahwa Brahma juga merupakan merek bir yang sangat terkenal di India. Banyak orang meminumnya tanpa dianggap sebagai penistaan.
Wisnu
Jika Brahma adalah dewa pencipta, Hindu menganggap Wisnu sebagai dewa yang memelihara. Dia adalah penjaga ketertiban, kedamaian dan cinta di Semesta. Dia adalah dewa yang kuat penuh dengan kebaikan, mampu melakukan keajaiban yang paling tak terpikirkan dan menjadi sangat agresif dan kejam dengan setan dan makhluk jahat.
Menurut tradisi, rumah Wisnu berada di sebuah tempat bernama vaikhunta, terletak jauh di atas langit di luar pegunungan Himalaya. Itu Gangga, sungai suci besar India, bangkit dari kakinya. Wisnu menikah dengan laksmi, dewi kecantikan dan keberuntungan.
Representasi klasik Wisnu adalah wujud manusia, kulit biru dengan empat lengan. Di dadanya ada seikat rambut putih. Seperti Brahma, dia juga memiliki empat atribut yang dia pegang di masing-masing dari keempat tangannya:
- Bunga terataipadma).
- Cangkang keong (shanká) yang pernah dibunyikan setelah kemenangan militer.
- Palu emas yang digunakan Wisnu untuk menghancurkan kepala iblis.
- Cincin logam yang sangat tajam (Cakra sudarshana) yang dia gunakan untuk membantai setan.
Wisnu sering terlihat duduk di atas sebuah tempat yang besar bunga teratai dan ditemani Laksmi berbaring di pangkuannya.
Shiva
Anggota ketiga dari Trimurti adalah Siwa, dewa perusak. Wisnu melambangkan awal kehidupan, sedangkan Siwa melambangkan akhir. Perannya sangat mendasar dalam Hinduisme, di mana kematian diperlukan terlebih dahulu untuk kemunculannya. Itulah mengapa dia tidak boleh dianggap sebagai dewa yang jahat, justru sebaliknya.
Beberapa julukannya adalah "yang mengerikan" atau "pemberi kebahagiaan." Dia juga dewa tarian, jadi musik dan tarian sangat penting dalam upacara dan ritual di sekitar sosoknya.
Istri Siwa adalah dewi Parvati, dengan siapa dia memiliki tiga anak: Aiapa, Ghanesa dan Kartikeia, Dewa perang. Tempat tinggal Siwa terletak di Gunung kailash, saat ini di wilayah Tiongkok.
Gambaran klasik Shiva adalah seorang yogi berkulit biru yang kadang-kadang digambarkan duduk dalam posisi meditasi dan di lain waktu sebagai penari dengan salah satu kaki terangkat. Di sekitar lehernya a ular yang melambangkan energi vital.
Itu tiga mata, salah satunya terletak di dahi. Mata ketiga ini mewakili bidang spiritual, meskipun menurut tradisi lain, ketiga mata tersebut melambangkan tiga divisi waktu: masa lalu, sekarang, dan masa depan.