Festival Dionysian

Orang Yunani mengadakan pesta besar ketika panen dimulai dan saat panen berakhir, meminta dan berterima kasih kepada para dewa. Apa Dionysus Dia adalah putra dewa dan makhluk fana, dia adalah dewa kesuburan, panen anggur, tumbuh-tumbuhan, dll., Dewa anggur. Dalam pesta dionysian mereka melakukan perjalanan melalui polis dengan mobil dengan gambar Dionisios, orang-orang mengikutinya, bernyanyi, menari dan minum. Mereka membunuh seekor kambing jantan agar darahnya memperkuat bumi (goblin), begitulah kata itu tragedi dan dari bagaimana hal itu akan menjadi manifestasi dari paduan suara tersebut, diturunkan kata tersebut komedi. Ketika paduan suara bernyanyi dan yang lain menjawab, kita sudah berdialog dan itu adalah dithyramb, di sini kita sudah menemukan basis teater, orang-orang yang berakting dan orang-orang yang mengamati. Sebelum seseorang membaca sebuah cerita, hanya karakter yang ada, sekarang aktor mewakili karakter tersebut.

Thespis adalah aktor pertama, Aeschylus menciptakan aktor kedua (deuteragonist), Sophocles aktor ketiga (triagonist), Euripides terkadang menempatkan aktor keempat. Awalnya paduan suara itu sangat penting, lalu kehilangannya.

Ini memiliki elemen pemandangan, aktor, paduan suara, kostum, set, kontes, teater. Topeng yang dikenakan para aktor menjadi sangat penting, dengan dimensi dan warna yang besar, sehingga bisa terlihat dari jauh. Sedikit demi sedikit industri topeng menjadi sangat penting. Coturn yang lebih tinggi karakternya sehingga aktornya lebih impresif. Pakaiannya tunik panjang atau pendek, atau berpakaian seperti orang, pembalut dikenakan untuk menonjolkan kontur dan sesuai dengan tinggi dan topeng. Dekorasinya tidak dianggap penting, belakangan juga disempurnakan.

Akustiknya sempurna, baik di baris depan maupun di baris terakhir. Mereka membangunnya di udara terbuka, di lereng untuk meletakkan tribun di lereng, disusun dalam bentuk setengah lingkaran.

Genre teaternya adalah, tragedi, komedi, drama satir. Teater saat ini telah diperkaya dengan elemen modern seperti pencahayaan dan sumber daya lainnya, namun tetap memiliki akar yang sama.


tinggalkan Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai dengan *

*

*

  1.   Lautaro dijo

    lalalalme seperti saya

  2.   batu dijo

    Aku belum mengerti!! 🙁 yang menjelaskan padaku

  3.   javiitha.dll dijo

    lesera saya tidak mengerti naaa ken mengajari saya ???????????

  4.   IOROLAICHT DAN IACALAICHTT ... PICHUTT dijo

    ATAU SAYA MENGERTI NAAADA !!! HALAMAN ANDA MEMBERI SAYA VIRUS! APA CULIAO !!! : /